Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasiline.com
PULUHAN warga Kartasura prodemokrasi menggelar aksi tandingan menolak demo anarkis dengan membawa sejumlah poster bertulisan “Kartasura Cinta Damai” hingga “Kartasura Tolak Anarkis” bertebaran di seputaran Bundaran Kartasura, Selasa (13/10/2020). Pemasangan poster dilakukan warga Kartasura sebagai bentuk penolakan terhadap aksi unjuk rasa yang berujung ricuh.
Seperti diberitakan, aksi demo menolak UU Cipta Kerja (Omnibus Law) yang digelar ribuan orang tergabung dalam Solo Raya Menggugat di Tugu Kartasura, Kamis (8/10/2020) pekan lalu, berakhir ricuh. Bahkan satu unit truk milik Satpol PP Sukoharjo dibakar massa.
Hasil pantauan, poster bertulisan “Kartasura Tolak Anarkis” terpasang di median jalan raya Solo-Yogya. Kemudian poster lainnya bertulisan “Kartasura Cinta Damai” dan “Wargo Kartasura Menolak Aksi Anarkis Ojo Wani-wani Rusuh Neng Kotaku” terpasang di sudut sisi barat Tugu Kartasura.
Seorang karyawan Adi Tailor, Hermawan mengungkapkan, poster tersebut dipasang komunitas warga Kartasura. Warga memasang poster tersebut sebagai bentuk kepedulian akan terciptanya suasana kondusif di kawasan Tugu Kartasura. “Boleh demo menyuarakan aksi, tapi jangan anarkis seperti kemarin,” ujarnya.
Dia mengatakan, kejadian aksi demo berujung ricuh, belum lama ini membuat warga trauma. Sebab, saat itu kondisi sangat mencekam hingga toko-toko tutup, karena khawatir terjadi perusakan hingga penjarahan.
Tidak Perlu
Koordinator Aksi Ruth Sahaya Sapujiati mengatakan bahwa aksi anarkis yang dilakukan sebagai bentuk protes atas UU Omnibus Law tidak perlu dilakukan.
“Boleh demo asalkan dilakukan secara damai, tidak anarkis, apalagi sampai merusak fasilitas umum dan menimbulkan kekacauan. Oleh karena itu, melalui aksi damai yang dilakukan puluhan warga Kartasura, pihaknya berharap agar aksi anarkis tidak akan terulang lagi di Kartasura,” ungkap Ruth.
Ruth menyatakan mendukung aparat keamanan dalam menjaga wilayah dan siap menghadapi para pengunjuk rasa jika di Kartasura terjadi anarkis.
Aksi damai di Bundaran Tugu Kartasura sempat membuat arus lalu lintas Yogyakarta, Solo, dan Semarang tersendat. Namun, berkat kesigapan aparat kepolisian dalam mengawal aksi, tidak sampau ada pengalihan arus.***