Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasiline.com
STATUS tingkat risiko Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo kembali zona oranye atau risiko sedang. Sebelumnya, tingkat risiko Covid-19 sempat naik menjadi zona merah atau risiko tinggi pada pekan lalu.
Pantauan di laman resmi covid19.go.id, Jumat (30/10/2020), status tingkat risiko Covid-19 di Sukoharjo kembali zona oranye. Untuk diketahui, ada 360 daerah di Indonesia yang berstatus zona oranye Covid-19.
Peta zonasi tingkat risiko Covid-19 dihitung berdasarkan tiga indikator kesehatan, yakni epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan. Ketiga indikator tersebut dihitung menggunakan skoring dan pembobotan.
Kenaikan status zona oranye menjadi zona merah pada pekan lalu dipengaruhi tingginya angka kematian atau mortality rate pasien positif Covid-19.
Bahkan, angka kematian pasien positif empat daerah di Sukoharjo melebihi ambang batas maksimal yang ditetapkan World Health Organization (WHO), yakni lima persen. Keempat daerah adalah Baki, Nguter, Polokarto, dan Kartasura.
Juru Bicara Gugur Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan, pihaknya berupaya menekan angka kematian pasien positif dengan meningkatkan tata laksana manajemen penanganan pasien positif di delapan rumah sakit rujukan Covid-19.
Selain itu, Gugus Tugas juga gencar memperkuat uji usap di Puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan.
“Berbagai upaya itu langsung diimplementasikan untuk menurunkan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan,” paparnya, saat dihubungi wartawan, Jumat (30/10/2020).
Yunia menyebut, jumlah pasien positif dengan gejala yang meninggal dunia per 30 Oktober sebanyak 53 orang. Belum ada penambahan pasien positif dengan gejala yang meninggal dunia selama beberapa hari terakhir.
Risiko Terinfeksi
Sebagian besar pasien positif yang menjalani rawat inap di rumah sakit merupakan dengan gejala. Mereka memiliki penyakit penyerta atau komorbid, sehingga berisiko tinggi jika terinfeksi virus Corona.
Jumlah pasien positif dengan gejala yang disertai komorbid sebesar 79 persen. Sedangkan jumlah pasien positif dengan gejala tanpa komorbid sebesar 21 persen. Sementara angka kesembuhan atau recovery rate pasien positif terus bertambah.
Di Sukoharjo, ada empat daerah dengan angka kesembuhan di atas 90 persen, yakni Kecamatan Weru, Bulu, Sukoharjo, dan Tawangsari.
“Strategi menahan laju persebaran pandemi Covid-19 dilakukan di hulu sampai hilir. Harapannya, recovery rate meningkat dan mortality rate menurun,” paparnya.
Kepala Puskesmas Sukoharjo Kunari Mahanani mengatakan, anggota keluarga harus mampu meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai kunci utama melawan pandemi Covid-19.***