Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasiline.com
PEMERINTAH Kabupaten Sukoharjo setiap tahun terus menggelar program renovasi rumah tidak layak huni (RTLH).
Meski dalam suasana pandemi Covid-19, tahun ini ada 1.815 unit RTLH di 12 kecamatan yang memperoleh bantuan dengan sumber dana dari pemerintah pusat.
RTLH juga berasal dari Pemprov Jawa tengah dan corporate social responsibility (CSR).
Secara simbolis, bantuan renovasi untuk 500 unit RTLH di 12 kecamatan diserahkan Bupati Wardoyo Wijaya di Pendopo Graha Satya Praja, Senin (2/11/2020).
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Pemkab Sukoharjo Suraji mengatakan, program peningkatan kualitas RTLH dimaksudkan untuk membantu peningkatan kualitas rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kami berharap, ke depan jumlah RTLH di Kabupaten Sukoharjo terus berkurang atau bisa terbebas dari RTLH,” ungkap Suraji.
Dikatakan, nilai bantuan renovasi bervariasi, mulai Rp 10 juta hingga Rp 15 juta. Perbedaan nilai bantuan tergantung dari sumber pembiayaan, apakah dari provinsi, pusat, maupun APBD kabupaten.
Bertahap
Berdasarkan Pemutakhiran Database Terpadu 2015, masih terdapat 17.892 unit RTLH. Seiring berjalannya waktu, pada akhir 2018, di Sukoharjo tercatat masih ada 14.150 unit RTLH.
“Program renovasi RTLH dilakukan secara bertahap. Tahun ini, nominal untuk renovasi 1.815 unit RTLH tersebut sebesar Rp 27,820 miliar. Untuk bantuan renovasi 500 unit RTLH yang diserahkan tersebut, masing-masing 12 kecamatan,” ujarnya.
Bupati Wardoyo Wijaya mengatakan, program renovasi RTLH merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap kondisi masyarakat, utamanya MBR agar dapat membangun rumahnya menjadi rumah yang nyaman dan layak huni.
“Bantuan renovasi Peningkatan Kualitas RTLH diharapkan dapat dimanfaatkan dan dipelihara dengan sebaik-baiknya. Program tersebut akan diteruskan di tahun-tahun mendatang untuk menghapuskan keberadaan RTLH di Sukoharjo,” tandas Bupati Wardoyo Wijaya.***