Penulis: Budhy HP | Editor: Dwi NR
TEMANGGUNG | inspirasiline.com
Gerakan Literasi yang dimulai saat simulasi PTM ini, dengan cara memajang buku bacaan, majalah, buku ilmu pengetahuan, dan lainnya di depan kelas. Kemudian guru menugasi siswa untuk mencari referensi tentang sebuah tema.
GERAKAN literasi terus mengalir di lingkungan SD Negeri 1 Parakan Wetan, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Bentuk kegiatan literasi ini dimulai saat pelaksanaan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang telah dijadwalkan di sekolah tersebut, Kamis (12/11/2020).
Kepala SD Negeri 1 Parakan Wetan Purwoko kepada inspirasiline.com mengatakan, di saat belajar dari rumah karena pandemi Covid-19, tidak bisa dimungkiri adanya penurunan kualitas belajar-mengajar.
Maka untuk mengurangi ketertinggalan, perlu dukungan orangtua siswa dalam wadah parenting class, melakukan upaya dan inovasi agar siswa tetap bisa mengikuti seluruh tema pembelajaran yang sudah dijadwalkan selesai dalam setiap semester.
“Upaya itu di antaranya adalah Gerakan Literasi yang dimulai saat simulasi PTM ini, dengan cara memajang buku bacaan, majalah, buku ilmu pengetahuan, dan lainnya di depan kelas, kemudian guru menugasi siswa untuk mencari referensi tentang sebuah tema,” terang Purwoko.
Diakuinya, banyak siswa yang selama belajar dari rumah nilainya bagus. Tapi hampir bisa dipastikan bahwa itu yang aktif pasti orangtuanya. Bisa jadi malah dikerjakan orangtuanya.
Oleh karena itu, penuh harapan dari jajaran guru maupun Komite Sekolah untuk bisa melakukan PTM, bukan sekadar simulasi.
Pengawas Pendidikan Sekolah Dasar Sugito menjelaskan, jika hasil evaluasi kegiatan simulasi PTM merujuk pada tidak terjadinya klaster penyebaran Covid-19, maka PTM bisa direkomendasikan dengan tetap menggunakan protokol kesehatan.
“Pada akhir putaran setelah semua sekolah melaksanakan simulasi PTM, akan dilakukan evaluasi menyeluruh. Hasil evaluasi ini akan menjadi rujukan kebijakan untuk melanjutkan ke PTM atau belum bisa melakukan PTM apabila zona Covid-19 belum memungkinkan PTM,” jelasnya.
Hadir dalam simulasi PTM dan langsung meninjau ke kelas adalah Tim Pengawas Simulasi PTM, Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Parakan, jajaran Polsek dan Koramil, Lurah Parakan Wetan, serta Puskesmas Parakan.
Gaungkan 3M
Para siswa telah dipersiapkan untuk mengingatkan 3M: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak melalui yel-yel semangat pagi.
Bentuk promosi 3M ini berbeda antara kelas yang satu dengan lainnya. Ada yang dengan membuat lagu, ada yang dengan gerakan-gerakan penyemangat, ada pula kelas yang lebih inovatif dengan Gerak dan Lagu.
Sedangkan pembelajaran dalam kelas, menurut Athika Rahmi, guru kelas III, selain meningkatkan keberanian mengutarakan pendapat bagi siswa, guru juga menyediakan alat peraga pembelajaran tiga dimensi, sehingga siswa bisa menyentuh langsung untuk memahaminya.
“Untuk menjelaskan tentang Bangun Ruang berupa Tabung, misalnya, bisa menggunakan peraga sederhana seperti kaleng bekas roti, karton yang digulung dan diberi penutup. Demikian juga ketika mengenal penanda waktu, guru menggunakan jam dinding sebagai peraga,” jelas Athika Rahmi.***