Ratusan Guru TK Sukoharjo Ikuti Workshop Pengembangan Kurikulum

EDUKASI

Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasiline.com

BIDANG Pendidikan Non-Formal (PNFI) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo menggelar Workshop Pengembangan Penyempurnaan Kurikulum TK, Penyusunan dan Pengadaan Silabus Kurikulum TK selama tiga hari (16-18/11/2020), di Aula Disdikbud setempat. Workshop diikuti guru TK se-Kabupaten Sukoharjo.

RATUSAN guru TK se-Kabupaten Sukoharjo peserta Workshop Pengembangan Penyempurnaan Kurikulum TK di Aula Disdikbud.

Kasi Kurikulum pada Bidang PNFI Mulyono yang juga Ketua Panitia Workshop mengatakan, pada situasi pandemi seperti sekarang ini, pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga pengelola lembaga harus bisa kreatif, inovatif, untuk menyampaikan materi kepada peserta didiknya, seperti praliterasi, pranumerasi, sehingga melibatkan orang tua wali.

“Pasalnya, peserta didik saat ini hanya di rumah, sehingga pembelajaran melalui grup WA, siswa ambil tugas, atau melalui daring harus mengikuti kurikulum yang disempurnakan sesuai situasi yang berkembang saat ini, harus disesuaikan dengan bahan ajar,” ujar Mulyono kepada wartawan di sela-sela kegiatan.

Penyesuaian
Mulyono menjelaskan, workshop digelar untuk penyesuaian bahan ajar yang ada di PAUD, dengan materi praliterasi, pranumerasi, dan pembelajaran koding kaitannya dengan pembelajaran web, zoom meeting.

“Namun yang menjadi kendala bagi guru yang sudah tua agak gaptek (gagap teknologi), sehingga perlu diadakan penyesuaian,” ungkapnya.

KASI Kasi Kurikulum pada Bidang PNFI sekaligus Ketua Panitia Mulyono.

Narasumber workshop dari IGTKI, Disdikbud, pemerhati PAUD, dan pengawas.

Peserta sebanyak 250 orang, terdiri atas perwakilan guru TK dari masing-masing kecamatan sekabupaten.

“Melalui workshop ini, kami harapkan kurikulum bahan ajar bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini. Kalau dulu pembelajaran secara klasikal atau kelompok, sekarang dalam situasi pandemi ini untuk menghindari kerumunan, maka pembelajaran dilaksanakan sacara daring,” terang Mulyono.

Kepada para peserta agar benar-benar bisa mengikuti dengan baik, sehingga penerapannya ke peserta didik antara satu lembaga dengan lembaga yang lainnya ada kesamaan.

Mengingat masih pandemi, workshop tetap menerapkan protokol kesehatan, dengan 3M: mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, memakai masker, menjaga jarak, dan sebelum masuk ruang peserta dicek suhu tubuhnya oleh petugas.***

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *