Menristek Bambang Brodjonegoro Puji Teknologi UPVC

INOVASI

Penulis: Eko Purwanto | Editor: Dwi NR
KENDAL | inspirasiline.com

Teknologi unplasticized polyvinyl chloride (UPVC) PT Terryham Proplas Indonesia, diakui mampu menjawab percepatan untuk pengadaan rumah.

SEJAUH ini, kebutuhan dasar papan di Indonesia belum tercapai. Penyediaan rumah per tahunnya kerap meleset. Dengan demikian, produsen Kends UPVC ini mampu menjawab permasalahan tersebut.

“Saya melihat apa yang dilakukan Terryham Proplas ini masuk kategori inovasi yang melahirkan teknologi tepat guna. Inovasi ini langsung menjawab beberapa permasalahan yang ada di Indonesia. Seperti perumahan, kita harus akui dari kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan, maka target papan ini yang belum tercapai,” kata Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro saat melakukan kunjungan industri di PT Terryham Proplas Indonesia di Jalan Arteri Kaliwungu, Kendal, Kamis (26/11/2020) siang.

Taman Riset dan Inovasi
Selain meninjau langsung proses produksi UPVC, Menristek juga meresmikan Taman Riset dan Inovasi Kends UPVC.

Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, daerah-daerah di Indonesia rawan bencana, baik gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, tanah longsor, dan sebagainya.

Sifat bencana tak dapat diprediksikan, sehingga harus ada kemampuan untuk melakukan tanggap darurat bencana. Salah satunya relokasi warga yang terdampak bencana.

Selain itu juga belum adanya fasilitas yang memadai untuk relokasi, kecuali berwujud tenda dan fasilitas publik yang tidak tahan rusak.

Keberadaan UPVC untuk bahan baku rumah menjadi salah satu solusi, karena selain murah, pengerjaannya terbilang tidak memakan banyak waktu.

“Harapan ke depan, dalam tempo kurang dari satu minggu setelah bencana, warga terdampak langsung bisa di tempat tinggal yang dibuat darurat dengan UPVC, sehingga lebih manusiawi dan memberikan semangat warga yang terdampak untuk meningkatkan pemulihan,” jelasnya.

Dengan melihat langsung, Bambang Brodjonegoro menyebut bahwa teknologi ini mampu menjawab persoalan yang selama ini ada. Apalagi, teknologi ini juga sudah dikembangkan untuk nelayan, pembuatan kapal, sehingga kata tepat guna itu tidak keliru jika disandangkan bagi teknologi UPVC.

“Teknologi ini ramah lingkungan, sehingga membantu Indonesia untuk memenuhi target mitigasi perubahan iklim,” ujarnya.

Libatkan Perguruan Tinggi
Bambang Brodjonegoro meminta, PT Terryham Proplas Indonesia untuk tidak hanya fokus pada bisnis utamanya. Lebih penting adalah bisa melibatkan perguruan tinggi untuk meningkatkan produk Kends UPVC itu sendiri.

Selain itu, juga berupaya untuk melakukan diseminasi teknologi yang dikuasai, melalui perguruan tinggi kepada masyarakat dalam artian yang luas.

Teknologi UPVC ini, diharapkan juga dapat semakin dikenal dan dikembangkan oleh berbagai pihak di Indonesia.

PT Terryham Proplas dapat menjadi penggagas atau inisiatornya dan terus melakukan research and development (RnD) untuk penguatan UPVC.

“Pemahaman mengenai UPVC maupun teknologinya dapat dikuasai oleh banyak pihak di Indonesia dan melahirkan banyak pengusaha-pengusaha baru, baik di bidang konstruksi maupun di bidang rumahan,” tandasnya.

Direktur PT Terryham Proplas Indonesia Syamsunar mengatakan, pihaknya terus melakukan pengembangan inovasi UPVC, sehingga secara kegunaan tidak hanya untuk bahan pembuatan kusen dan jendela.

Hasil pengembangan UPVC dapat juga untuk bahan pembuatan rumah, tempat usaha (warung), dan perahu nelayan.

“Rencana sesuai dengan gebrakan Menristek, arahnya penguatan di inovasi. Rumah berbahan UPVC ini tahan gempa, pengerjaannya cepat, hanya dua setengah hari, peralatan lebih mudah dan tahan cuaca, serta harganya terjangkau,” katanya.***

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *