Cerdas, DPUPKP Temanggung Bangun Monumen Stoomwals

INOVASI

Penulis: Budhy HP
Editor: Dwi NR

DPUPKP Kabupaten Temanggung membuat inovasi baru dengan melakukan rekondisi beberapa stoomwals yang telah berusia 100 tahun menjadi Monumen Stoomwals. Mesin penggilas jalan sistem uap ini dicat warna-warni untuk menarik pengunjung berswafoto (selfie).
SEORANG pengunjung berswafoto (selfie) di depan sebuah slender atau jogjig berpenampilan warna-warni menarik di Monumen Stoomwals.

BEBERAPA alat berat stoomwals atau jogjig atau mesin penggilas jalan yang telah berjasa dalam pembangunan di Kabupaten Temanggung, kini sudah tidak bisa menjalankan fungsinya lagi. Umur peralatan tersebut sudah mencapai hampir satu abad atau 100 tahun, dan saat ini telah menjadi saksi bisu perjuangan pembangunan dari masa ke masa.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana kepada inspirasiline.com, Jumat (9/10/2020) mengatakan, ide awalnya berupa keinginan untuk memberikan hiburan bagi para karyawan DPUPKP dengan berswafoto di tempat mesin penggilas tua.

“Ide itu direalisasikan dengan melakukan rekondisi, yaitu mengecat beberapa alat berat tersebut dengan cat warna-warni, sehingga memiliki daya tarik untuk latar belakang ketika berfoto. Bahkan bagi yang mau mencoba naik pun boleh merasakan sensasi sang pahlawan pembangunan ini,“ tandas Hendra.

Tiga Jenis
Sedikitnya rekondisi dilakukan terhadap tiga jenis mesin gilas yang sudah tidak mungkin lagi digunakan. Warna khasnya, yaitu kuning tetap dipertahankan. Namun divariasi dengan warna lain agar masyarakat pengunjung juga tertarik untuk melihatnya.

Dulu orang-orang tua di Temanggung lebih familiar dengan menyebutnya “sepur tumbuk” atau slender. Nah, sekarang besi tua itu sudah jadi monumen dan masyarakat boleh berkunjung untuk melihat dari dekat beberapa stoomwals atau roller berbahan bakar uap ini.

Stoomwals (roller uap) merupakan alat konstruksi berat beroda dua atau tiga, berukuran lebar dengan tonase di atas rata-rata. Berfungsi sebagai penggilas atau penghalus jalan, dengan kemampuan dapat meratakan tanah dan memadatkan aspal. Alat ini menjadi instrumen penting dalam setiap pembangunan maupun perbaikan akses darat.

Pembibitan Tabebuya
Sebagai pendukung lingkungan untuk dikunjungi, DPUPKP mengembangkan inovasinya dengan Taman Pembibitan Tabebuya. Tanaman bunga terompet untuk peneduh jalan ini memiliki aneka warna bunga, yaitu putih, kuning, ungu, dan putih ungu.

Di kebun bibit tabebuya ini dikembangkan ratusan tabebuya dan tanaman bunga lainnya dalam deretan polybag. Tujuan awalnya agar para karyawan bisa refreshing di taman saat istirahat.

Namun ketika kemudian Monumen Stoomwals memiliki daya tarik tersendiri, maka monumen mesin gilas ini terbuka bagi masyarakat yang ingin melihat roller uap serta belajar bertanam tabebuya.***

Bagikan ke:

1 thought on “Cerdas, DPUPKP Temanggung Bangun Monumen Stoomwals

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *