Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasiline.com
DI tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, Univet Bantara Sukoharjo tetap bisa menggelar wisuda bagi mahasiswanya yang telah mengakhiri masa studi.
Meski dilaksanakan secara drive thru, ternyata tidak mengurangi kekhidmatan, karena wisudawan-wisudawati bisa hadir langsung ke kampus.

Wisuda periode I yang diikuti 386, dari jumlah total 414 wisudawan yang tercatat dalam buku kenangan wisudawan ini digelar di depan Gedung Rektorat kampus setempat, Sabtu (13/3/2021).

Rektor Univet Bantara Sukoharjo Prof Ali Mursyid Wahyu Mulyono mengatakan, di masa pandemi ini pihaknya tetap melaksanakan wisuda secara drive thru dan ini merupakan kali ketiga.
“Harapan kami, wisuda periode yang akan datang, kondisi sudah normal, pandemi sudah lenyap dari Bumi Indonesia, sehingga kami bisa melaksanakan wisuda seperti biasanya lagi. Dan semoga ini merupakan wisuda drive thru yang terakhir,” kata Prof Ali Mursyid kepada wartawan di sela-sela acara wisuda.
Bagi Prof Ali Mursyid, wisuda kali ini sekaligus merupakan wisuda terakhir dia menjabat sebagai Rektor Univet Bantara Sukoharjo, yang sudah dilakoninya sejak 2017 dan akan berakhir pada 15 Maret 2021.
“Saya cukup berbangga dengan Univet Bantara yang sudah mulai menampakkan sebagai perguruan tinggi yang kokoh di Jawa Tengah khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Pasalnya, mahasiswa Univet Bantara berasal dari 33 provinsi di Indonesia,” ungkapnya.
Prof Ali Mursyid berpesan kepada penerusnya nanti, agar bisa terus menjaga harmonisasi dan sinergitas yang tinggi, sehingga bisa memunculkan kerjasama yang akan melahirkan kreativitas nyata, baik dosen maupun mahasiswanya.
“Harapan saya, Univet Bantara ke depan akan menjadi lebih maju dan mampu bersaing dengan berbagai perguruan tinggi lainnya,” ujarnya.
Setelah lengser dari jabatan rektor, Prof Ali Mursyid mengaku akan terus mengabdi sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu mendidik, meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat.
“Karena rektor hanya merupakan tugas tambahan seseuai UU Perguruan Tinggi dan sesudahnya nanti saya akan mengabdi sesuai Tri Darma,” imbuhnya.
Ketua YPPP Veteran Sukoharjo Bambang Margono menyampaikan apresiasinya bahwa di tengah masa pandemi, Univet Bantara masih bisa melaksanakan wisuda dan prestasi mahasiswanya sudah cukup lumayan.
Bambang menjelaskan, mulai tahun ini, mahasiswa Univet Bantara akan diberikan tambahan pendidikan keterampilan Bahasa Cina, Inggris, dan Jepang agar mampu bersaing di dunia kerja.
“Jadi ke depan, mahasiswa Univet Bantara lulus tidak hanya membawa satu ijazah, namun akan ditambah dengan satu ijazah keterampilan bahasa sesuai pilihannya. Dan kami akan menjalin kerja sama dengan berbagai dunia industri,” bebernya.
IPK tertinggi Program Pascasarjana diraih Banu Darusalam dari Prodi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, dengan IPK 3,8.
Peraih IPK tertinggi Program S1 adalah Asri Rokhani dari Prodi Agri Bisnis, dengan IPK 3,89.
Sedangkan lulusan termuda adalah Namira Hanin Salsabila dari Prodi Biologi, yang tercatat berusia 21 tahun 3 bulan 22 hari, kelahiran Wonogiri, 24 Oktober 1999.
Sementara lulusan tertua adalah Guna Handayani dari Prodi Pascasarjana, usia 55 tahun 3 bulan 3 hari, kelahiran Sragen 6 Desember 1965.***