Penulis: Yokanan
BLORA | inspirasiline.com
PETUGAS Polsek Kedungtuban, Polres Blora melakukan patroli keamanan penyeberangan tradisional di Bengawan Solo, perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur.
Patroli rutin ini dilakukan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas dan kecelakaan perahu tradisional, karena akhir-akhir ini debit air Bengawan Solo meningkat.
Kapolres Blora AKBP Wiraga Dimas Tama melalui Kapolsek Kedungtuban AKP Sujiharno menyampaikan, patroli sengaja menyasar lokasi penyeberangan tradisional tersebut, selain untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas, petugas juga menyampaikan imbauan keselamatan agar juru mudi perahu tradisional berhati-hati dalam beraktivitas saat menyeberangkan warga.
“Kami imbau agar selalu hati-hati dan memperhatikan kapasitas penumpang. Jangan terlalu dipaksakan, karena bisa membahayakan keselamatan,” ucap Kapolsek Kedungtuban, Minggu (14/3/2021).
Meski sudah ada jembatan baru penghubung Jateng-Jatim di wilayah Kecamatan Kradenan, namun jalur penyeberangan tradisional Kiringan masih beroperasi dan dimanfaatkan oleh warga.
Jalur penyeberangan tradisional Kiringan ini sendiri adalah jalur alternatif penghubung antara Desa Jimbung, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jateng dengan Dukuh Kiringan, Desa Mojorejo, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jatim.
Jalur ini menjadi alternatif pilihan bagi warga Kecamatan Kedungtuban, terutama warga Desa Jimbung dan sekitarnya untuk menuju wilayah Desa Mojorejo, Ngraho, Bojonegoro, karena jika melalui jalur darat lebih lama dan memakan biaya lebih mahal.
Kapolsek Kedungtuban menambahkan, jika posisi hujan deras dan debit air Bengawan Solo meningkat, pemberangkatan perahu penyeberangan diminta untuk ditunda atau dihentikan sementara. Sebab, jika terjadi banjir besar akan berbahaya.
Marno, salah satu warga Desa Jimbung yang melintas mengaku lebih aman dengan kehadiran petugas kepolisian di lokasi penyeberangan.
“Tentunya masyarakat merasa lebih tenang dengan kehadiran petugas, apalagi di musim hujan seperti ini. Harapannya tidak terjadi bencana,” ujar Marno.***