Penulis: Sugimin | Editor: Dwi NR
SRAGEN | inspirasiline.com
MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat tak lagi menganggap terkonfirmasi positif Covid-19 sebagai aib.
Luhut bahkan terang-terangan mengungkapkan bahwa banyak anggota keluarganya yang terkena Covid-19.
Bahkan gegara Covid-19, menantu dan cucunya yang masih 12 tahun terpaksa harus berpisah sementara waktu, karena harus menjalani isolasi.
Hal itu disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan saat berkunjung ke lokasi isolasi terpusat di Technopark Sragen, Kamis (5/8/2021).
Kunjungan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin disambut Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kecuali Kapolres yang diwakili Wakapolres.
Setiba di Technopark, Luhut bersama Budi Gunadi sempat meninjau dan berinteraksi dengan para pasien orang tanpa gejala (OTG) dari zona aman berjarak sekitar 10 meter.
Luhut mengawali dengan menyapa dan memperkenalkan dirinya di hadapan puluhan pasien OTG yang isolasi di Technopark.
“Saya mau menyampaikan, saya punya keluarga sudah banyak terkena Covid-19. Jadi anak saya kena, mantu saya yang laki juga kena, mantu saya perempuan dua kena. Cucu saya 12 tahun juga kena, mereka semua isolasi. Alhamdulillah sekarang semua baik dan sembuh,” ungkapnya melalui pelantang.
Luhut bersama Budi Gunadi menambahkan, saat ini virus Covid-19 sangat cepat menyebar. Penyakit itu bisa menyerang siapa saja dengan cepat tanpa pandang bulu.
Di keluarganya pun terpaksa juga harus berpisah beberapa saat, karena satu per satu terkonfirmasi. Bahkan dirinya sempat 10 hari tak bisa ketemu cucunya karena harus diisolasi.
“Jadi ini penyakit menyerang siapa saja. Jadi saya sama cucu saya sampai 10 hari tidak bisa ketemu dan hanya begini saja. Bayangkan, cucu saya dan mantu saya perempuan pisah karena kenanya beda waktunya. Kenapa bisa terjadi? Karena ia bisa menular ke siapa saja,” tuturnya.
Karenanya, Luhut menyampaikan bahwa Covid-19 jangan lagi dianggap sebagai aib. Warga juga diminta tidak lagi bercerita-cerita ketika ada warga lain yang positif.
“Jadi tidak perlu Bapak-Ibu cerita ini katanya aib. Tidak. Saya sudah cerita tentang keluarga saya,” imbuhnya.
Luhut juga bercerita, tidak hanya lingkup keluarga, beberapa orang terdekat di tempat tugasnya juga terpapar. Ajudan, sopir, hingga pengawalnya hampir semua sudah kena Covid-19.
Menurutnya, itu menunjukkan bahwa penyebaran Covid-19 tidak lagi bisa diremehkan. Karena bisa menular di mana dan ke mana saja.
Luhut berpesan kepada pasien agar menjaga protokol kesehatan dengan mengenakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak harus selalu diterapkan.
“Jadi penyakit ini memang ke mana saja. Oleh karena itu, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak itu penting. Kemudian vaksin itu penting. Karena kalau sudah divaksin, CT-nya biar nggak rendah,” tegas Luhut Binsar Pandjaitan.***