Temanggung-Inspirasiline.com. Durian dengan citarasa khas Desa Ngropoh Kranggan Temanggung Jawa Tengah, saat ini memasuki panen perdana. Ritual Wiwit Duren (WiDur) ditandai dengan selamatan bersama warga Klomtan Biso Mukti, Dewi Sri dan Dewi Sinta, Minggu 19 Februari 2023.
Pohon terbesar yang dikenal dengan sebutan Mbah Duren berlingkar batang 5,5 meter menjadi tolok ukur panen, jika mbah duren berbuah banyak dipastikan pohon lain berbuah banyak juga. Pada musim bagus, 1 pohon di sekitar Mbah Duren bisa panen Rp. 30 juta dengan harga terendah 50.000 per buah.
“Banyak pelanggan mbah duren dari Yogyakarta, Semarang, Bandung dan wilayah Pantura datang secara khusus dengan satu pilihan tujuan yaitu mau beli durian dari Mbah Duren”, kata Waluyo Ketua Klomtan Biso Mukti.
Anggota DPD RI Jawa Tengah Denty Eka Widi Pratiwi bersama Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo hadir di acara Selamatan WiDur untuk memberikan apresiasi.
“Kelompok Tani Wanita Dewi Sri dan Dewi Shinta memiliki peran cukup strategis dalam upaya melestarikan citarasa khas Durian Ngropoh, karena mampu mendorong para petani untuk melakukan pemurnian bibit durian lokal yang enak”, tandas Denty Eka Widi Pratiwi.
Sementara itu Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo mengatakan, tradisi WiDur atau Wiwit Duren di Ngropoh akan menjadi aset wisata agrikultural dengan spesial wahana areal pertanian durian lokal yang enak, legit, manis dan rasa sedikit pahit serta nikmat nya tajam di lidah”, tuturnya.
Usai berdoa bersama dengan membawa aneka makanan yang digelar di sekitar Mbah Duren, warga masyarakat Ngropoh menggelar lapak lapaknya untuk menjajakan durian hasil panen langsung dari pohon.
Pengunjungpun berdatangan untuk ikut menikmati Durian Khas Mbah Duren Ngropoh. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Kendal, Semarang, Pemalang, Batang, Kebumen dan bahkan ada yang dari Sulawesi.
Diantara penikmat durian, banyak juga yang langsung menyantap di tempat, bahkan meminta ikut ke pohonnya untuk petik langsung. (bhp)