Pagerbarang-Inspirasiline.com. Desa Mulyoharjo Kecamatan Pagerbaramg Kabupaten Tegal belakangan namanya mencuat berkat inovasinya yang dilakukan oleh pemerintah desa ini sehingga banyak mengundang kagum bagi yang melihatnya. Tempat sampah dijadikan kolam renang dan rekayasanya adalah dalam pengolahan sampah, dimana warga setempat tidak ada yang mengeluh soal tumpukan sampah, semuanya dikelola secara profesional dengan mobil sampah yang modern.
Menurut Abdul Bazir selaku Kepada Desa Mulyoharjo Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal, dimana mana sampah menjadi persoalan warga karena kaitannya dengan lingkungan dan kesehatan, itu sebabnya akhirnya desa bermusyawarah dengan warga upaya penanganan sampah biar tidak menjadi masalah, akhirnya diputuskan membangun TPA (tempat.pembuangan akhir) yang jaraknya sekitar dua setengah kilometer dari pemukiman. Secara berkala petugas mengambil sampah ke rumah rumah dengan mobil sampah yang telah dimodifikasi dengan sistim hidrolik.
” Menggunakan mobil grand max yang telah kami renovasi menjadi mobil bak sampah berwarna orange termasuk warna seragam petugas.” jelas Bazir sambil menunjukan video operasional mobil sampah.
Sebelum dibangun TPA, warga membuang sampah dipinggir jalan dekat sungai yang kadang sampah tersebut sampai menyumbat aliran air sungai, melihat kondisi yang memprihatinkan dibangunlah TPA yang luasnya sekitar 2,5 hektar dan dikelilingi tembok keliling sehingga sampah tidak meluber ke tanah warga.
Sedangkan bekas pembuangan sampah yang lokasinya ponggir jalan utama arah Jatibarang – Balapulang sekarang telah dibangun gedung serbaguna luas 650.m2 yang didalamnya terdapat kolam renang, ruang pertemuan, kafe dan karaoke. Gedung yang menghadap ke jalan raya dibangun sejumlah gazebo dan taman di yang posisinya dipinggir kali sehingga ketika malam hari temkat ini dijadikan tempat hiburan dan bersantai bagi warga sekitar.
Dijelaskan oleh Bazir, pengelolaan tempat hiburan dan olah raga tersebut dikelola oleh Bumdes yang sudah berbadan hukum. Menurutnya sejak dua tahun gedung serbaguna ini berdiri dan di kelola oleh Bumdes, berjal lancar.
” semuanya kami serahkan ke pengurus bumdes, untuk memberdayakan para pemuda agar mereka punya kegiatan .”
” Semuanya kami bangun menggunakan dana desa dan untuk membantu operasional pengelolaan sampah, setiap warga iuran sampah Rp 15 per bulan.” Jelas Bazir
‘ kami berusaha memberi yang terbaik untuk warga mumling kami lagi diberi amanah memimpin desa ini ‘ ungakapnya.
Bukan hanya infrastruktur yang di tanganinya dengan baik, tapi Juga fasilitas umum seperti penerangan jalan umum tempat pemakaman lampunya juga gemebyar sehingga pelaksanaan pemakaman malam hari tidak ada kendala.
Desa Mulyoharjo, salah satu dari lima desa yang saat ini tengah dipersiapkan untuk mengikuti lomba desa wisata
tingkat nasional. sehingga tengah berbenah diri melengkapi kekurangan dalam persyaratan lomba desa wisata tersebut.
Desanya memang relatif kecil penduduknya hanya sekitar 3000 jiwa yang terbagi 800 kepala keluarga yang tersebar di 11 RT dari 2 RW Kebanyakan warganya membuka usaha mikro atau UMKM berupa home industri makanan seperti kotak-kotak, naget, sosis, bakso dan konfeksi. Malah tutur Bazir, pembuat jajanan kotak kotak tenaga kerjanya ada yang lebih dari seratus orang,,
” Alhamdulillah warga kami sangat terampil dan kreatif tidak mau nganggur dan jarang sekali warga kami yang merantau,” pungkasnya ketika ditemui di rumahnya Minggu (17/9/2023). (Biet)