Prodi Baru ITB AAS Indonesai Siap Terima Mahasiswa Baru

Sukoharjo-Inspirasiline.com. Institut Teknologi Bisnis (ITB) AAS Indonesia dibawah naungan Yayasan Amaliyah Ilmi Surakarta yang beralamat  di Makamhaji, Kartasura, baru-baru ini melaunching program studi (prodi) baru  berdasarkan SK Mendikbud No. 192/M/2020. Ketiga prodi itu masing-masing S1 Hukum, S1 Manajemen, dan D3 Kebidanan, sehingga dengan tambahan prodi baru tersebut dengan sebelumnya yang sudah ada 5 prodi sekarang menjadi 8 prodi.

Acara launhing  tiga prodi baru tersebut berlangsung di aula kampus setempat, Sabtu (20/7/2024). Acara itu dihadiri oleh Pembina Yayasan Amaliah Ilmi Surakarta Budiyono dan Rektor ITB AAS Indonesia Darmanto. Juga turut hadir pengurus dan tenaga pendidik masing-masing prodi baru di ITB AAS Indonesia.

Pembina Yayasan Amaliah Ilmi Surakarta Budiyono kepada sejumlah wartawan  mengatakan bahwa  Yayasan Amaliah Ilmi Surakarta mengakusisi Akbid Giri Satria Husada Wonogiri ke ITB AAS Indonesia pada 2024 ini. Dengan bergabungnya Akbid Giri Satria Husada Wonogiri maka prodi di ITB AAS Indonesia bertambah, yakni D3 Kebidanan.

“Prospek lulusan prodi kebidanan cukup menjanjikan. Tenaga kerja kebidanan dibutuhkan di klinik kesehatan dan rumah sakit. Jadi, setelah lulus bisa langsung bekerja, tak perlu menunggu lama,” kata dia.

Dengan bertambahnya prodi D3 Kebidanan dibarengi dengan berdirinya dua prodi baru lainnya di ITB AAS di Kartasura yakni S1 Manajemen dan S1 Hukum. Kedua prodi baru jenjang sarjana itu didukung sumber daya manusia (SDM) tenaga pengajar yang handal dan mumpuni di bidangnya. Bahkan, separuh atau 50 persen tenaga pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis bergelar doktor.

Lebih lanjut Budiyono menambahkan begitu pula, tenaga pengajar di prodi hukum merupakan para praktisi hukum, advokat, dan pejabat pembuat akta tanah (PPAT). Para tenaga pengajar memiliki ilmu dan kompetensi bidang hukum yang cukup mumpuni untuk bisa ditularkan kepada para mahasiswanya.

“Ada mata kuliah khusus yang diajarkan kepada mahasiswa, yakni hukum ekonomi bisnis dan teknologi serta hukum tindak pidana teknologi dan informasi. Kami ingin memberikan bekal untuk mahasiswa di era digitalisasi agar setelah lulus, tidak hanya menguasai ilmu hukum melainkan teknologi dan informasi,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor ITB AAS Indonesia Darmanto mengatakan sebagai perguruan tinggi swasta, ITB AAS Indonesia hadir memberikan layanan pendidikan tinggi sesuai kebutuhan dengan biaya yang terjangkau. Biaya perkuliahan di kampus tersebut senilai Rp 450.000 per bulan. Hal ini bagian dari pelayanan pendidikan dan pengabdian masyarakat untuk mencerdaskan anak bangsa. Banyak biasiswa yang ditawarkan untuk mahasiswa, jadi hal ini menjawab pertanyaan jangan sampai ada lulusan SLTA sederajat yang tidak bisa kuliah karena tidak ada biaya, maka di ITB AAS Indonesia inilah tempatnya.

Hingga saat ini, jumlah mahasiswa yang menuntut ilmu di ITB AAS Indonesia sekitar 1.300 orang. Kegiatan perkuliahan dilakukan di dua kampus yang terletak sangat strategis yakni Jalan Slamet Riyadi dan belakang bekas pabrik Tyfountex Indonesia di Desa Gumpang, Kartasura. (Prie)