Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com
KELOMPOK Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen menyambut baik peluncuran Bus Trans Jateng. Kehadiran Bus Trans Jateng diharapkan, Sangiran dan objek wisata lain yang ada di Desa Krikilan ramai dikunjungi wisatawan. Dengan banyaknya pengunjung, otomatis pendapatan pengelola tempat wisata dan pengrajin suvenir yang saat ini terpuruk akibat pandemi Covid-19, bisa meningkat.
Ketua Pokdarwis Desa Krikilan Sadiman Subur yang ditemui inspirasiline.com di rumahnya, Sabtu (5/9) pagi mengatakan, yang antusias menyambut Bus Trans Jateng Jurusan Solo, Sangiran, dan Sumberlawang tidak hanya masyarakat yang dilewati Bus Trans Jateng. Pengurus dan anggota Pokdarwis Desa Krikilan pun menyambut gembira, mengingat potensi peningkatan pengunjung di objek wisata akan berimbas pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Sumber inspirasiline.com di Diskominfo Sragen menyebutkan, Bus Trans Jateng telah diluncurkan untuk ujicoba sejak Selasa (1/9) dan akan berakhir pada Rabu (9/9) pekan depan.
Selama ujicoba, masyarakat digratiskan untuk naik Bus Trans Jateng. Namun setelah ujicoba, masyarakat akan dikenakan tarif pelajar, guru, dan veteran Rp 2.000 serta penumpang umum Rp 4.000.
Masyarakat bisa menunggu di halte yang sudah disiapkan, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni memakai masker dan jaga jarak. Bus dan halte juga disemprot disinfektan.
Bus Trans Jateng beroperasi setiap hari, mulai pukul 05.00 hingga 18.00.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Sragen Darmawan mengatakan, ada 14 armada Bus Trans Jateng yang disiapkan untuk melayani masyarakat sesuai rute yang ditentukan.
“Jumlah halte ada 16, naik-turun penumpang dapat dilakukan di halte terdekat maupun di rambu BRT. Bus Trans Jateng akan melewati kawasan Wisata Kedungombo, Gunung Kemukus, dan Museum Sangiran,” kata Darmawan pada awak media, Jumat (4/9) siang, di sela-sela mengatur lalu lintas di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen.
Dikatakan, saat ini dioperasikan 14 armada dengan durasi 15-20 menit dan kapasitas penumpang dibatasi separo dari kapasitas normal 40 orang. “Selain mengutamakan keselamatan penumpang, faktor kenyamanan dinomorsatukan,” ujar Darmawan.
Dengan adanya Bus Trans Jateng diharapkan bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan tentunya mengurangi kepadatan lalu lintas.***