Penulis: Sukamto
Editor: Dwi NR
Kalangan remaja dibantu penduduk setempat mengubah lokasi ini menjadi tempat rekreasi. Disentuh dengan cat warna-warni, ditulisi berbagai slogan, seperti “Alon alon, Balong Indah”, serta dilengkapi taman, sehingga kelihatan lebih cantik dan eksotik.
BENDUNGAN Balong merupakan bendungan kuno berusia ratusan tahun, yang dibuat pada masa penjajahan Belanda.
Tidak jelas, kapan bendungan itu dibangun. Pada salah satu sisi tembok sebelah selatan bendungan, tertulis penjelasan bahwa bendungan serta jembatan ini pernah direnovasi oleh pemerintah pada 1992/1993 silam.
Dibuat dari batu hitam, panjang bendungan lebih kurang 80 meter, membentang dari utara ke selatan. Bendungan dilengkapi dengan 4 pintu air yang amat besar dan kokoh.
Bendungan Balong adalah bendungan yang berada di Sungai Wiroko, Desa Ngargosari, Kecamatan Tirtimoyo, Kabupaten Wonogri. Sungai Wiroko merupakan salah satu anak Sungai Bengawan Solo. Bendungan dikelola oleh Dinas Pengairan Jawa Tengah.
Berfungsi untuk mengendalikan lumpur serta pengairan, Bendungan Balong mengalirkan air ke dua arah. Pintu tengah, aliran air mengarah ke daerah Kecamatan Nguntoronadi. Sedangkan pintu selatan, air mengalir ke daeah Ronggojati, Kecamatan Batuwarno dan Desa Setrorejo, Kedungombo, Kecamatan Baturetno.
Nyaris Kering
Ketika inspirasiline.com mengunjungi tempat ini, kondisi bendungan surut dan nyaris kering, menyisakan sedikit air.
Di atas Bendungan Balong, berdiri kokoh sebuah jembatan, menghubungkan Dusun Balong, Ngarjosari, Tirtomoyo, dan Desa Kudi, Kecamatan Batuwarno. Jembatan berukuran sekira 80×5 meter, dengan tedeng pengaman besi baja, 5 tiang penyangga yang kokoh, serta landasan/bantalan jalan jembatan dari balok kayu jati.
Karena landasan jembatan tanpa perekat/aspal, jika dilewati kendaraan mengeluarkan bunyi “glodag-glodag”, sehingga masyarakat setempat menamai atau menyebutnya Jembatan Glodag.
Secara populer, masyarakat menyebut tempat ini “Bendung Balong-Jembatan Glodag.”
Seiring perkembangan, kalangan remaja dibantu penduduk setempat mengubah Bendung Balong-Jembatan Glodag menjadi tempat rekreasi. Jembatan Glodag dicat aneka warna, ditulisi berbagai slogan, seperti “Alon alon, Balong Indah”, serta dilengkapi taman, sehingga kelihatan lebih cantik.
Panorama pegunungan, udara sejuk, hamparan sawah, serta tempat pemancingan yang tersaji di seputar lokasi Bendung Balong-Jembatan Glodag, ternyata mampu menarik perhatian publik. Pada Minggu atau hari libur, Bendungan Balong-Jembatan Glodag ramai dikunjungi masyarakat untuk berfoto bersama keluarga.***
Indah terinteres n ilustrasi kenyamanan hidup.