SD Negeri Caturanom Parakan Jadi Model Pembelajaran Tatap Muka

EDUKASI

Penulis: Budhy HP
Editor: Dwi NR

Kangen sekolah, rindu teman-teman sekelas, dan keinginan menerima materi langsung dari guru bagi sebagian siswa sekolah dasar (SD) di Temanggung mulai terobati. Ada kabar gembira apa?
SISWI SD Negeri Caturanom, Parakan memakai masker, face shield, dan diharuskan bawa bekal makan minum sendiri dari rumah.

HARI ini, Senin (12/10/2020), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Temanggung serentak melakukan simulasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di beberapa SD.

Salah satu sekolah penyelenggara simulasi PTM adalah SD Negeri Caturanom, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Dari jumlah 25 SD negeri di Parakan, hanya 13 sekolah yang ditunjuk melaksanakan simulasi secara bergiliran mulai 12 Oktober 2020 hingga 26 November 2020, masing-masing hanya dua hari tatap muka.

Sekolah tidak bisa begitu saja menggelar PTM, meskipun berada di zona hijau atau kuning Covid-19. Banyak hal yang harus lebih dulu ditinjau, termasuk menyimulasikan PTM, di antaranya harus membuat surat pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan PTM dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

SISWA memberikan salam hormat pada para guru, dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan harus membawa bekal makanan sendiri dari rumah.

Melalui Simulasi
Koordinator Wilayah (Korwil) Disdikpora Kabupaten Temanggung Muhlasin mengatakan, ada proses yang harus ditempuh. Mulai dari prakondisi, pemetaan waktu, prioritas, dan pelaksanaannya harus melalui simulasi terlebih dulu.

“Jika infrastruktur sekolah, termasuk sarana penerapan protokol kesehatan sudah memadai dan simulasi menunjukkan hasil yang baik, maka akan dipertimbangkan pembelajaran tatap muka di zona hijau atau kuning Covid-19,” jelas Muhlasin.

Sebaliknya, jika PTM menimbulkan klaster baru penularan virus Corona, maka pelaksanaannya dapat dihentikan sementara. Oleh karena itu, juga ada ketentuan kepala sekolah harus membuat surat pernyataan ketika hendak membuka kembali PTM, agar ada jaminan aman dan bertanggung jawab dalam melaksanakan protokol kesehatan.

Laporan Disdikpora
Kepala SD Negeri Caturanom Wiwin Sunarti mengatakan, pelaksanaan hasil simulasi PTM harus selalu dilaporkan ke Disdikpora. Pada simulasi ini, Satgas Covid-19 Kecamatan Parakan, jajaran pengawas, serta Korwil, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas juga hadir memantau pelaksanaannya.

“Semua properti yang disyaratkan untuk pelaksanaan protokol kesehatan sudah kami sediakan. Mulai dari tempat cuci tangan, sabun, hand sanitizer, alat pengukur suhu badan, sampai disinfektan untuk sterilisasi ruangan,” papar Wiwin Sunarti.

Sesuai petunjuk teknis, simulasi PTM di SD Negeri Caturanom, Parakan ini, siswa berjumlah 116 orang akan dibagi dalam dua hari untuk bergiliran masuk sekolah. Lama pembelajaran juga separuh dari pembelajaran normal.

“Pada simulasi ini, siswa masuk pukul tujuh dan pulang pukul 9.45 menit, dengan tiga mata pelajaran masing-masing 20 menit,” tandas Wiwin.

Meskipun para orang tua siswa lewat komite sekolah meminta pembelajaran tatap muka terus dilaksanakan, namun realisasi menunggu hasil evaluasi serta perkembangan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Temanggung.***

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *