Terpapar Covid-19, Dua Dokter Blora Jalani Isolasi Mandiri

NEWS

Penulis: Yokanan
BLORA | inspirasiline.com

GUGUS Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, Senin (12/10/2020) mengumumkan perkembangan terbaru kasus persebaran Covid-19 di kabupaten penghasil kayu jati kualitas terbaik di dunia ini, mencapai 565 kasus.

Dari 565 warga yang terpapar virus Corona, dalam empat hari terakhir terdapat tambahan empat kasus baru, dua di antaranya adalah dokter.

“Iya benar, dari empat kasus baru itu, dua di antaranya dokter berdomisili di Ngawen dan Kota Blora,” beber Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Blora Henny Indriyanti.

Henny menjelaskan, kedua dokter tersebut sudah menjalani isolasi mandiri dan libur dari semua aktivitas atau tugas-tugas dokter. Henny berharap, dokter dan warga yang positif tertular virus Corona segera sembuh dan kembali beraktivitas.

Dijelaskan Asisten Administrasi Umum Sekda Blora itu, dari 565 kasus, sembilan orang pasien masih dirawat di rumah sakit, 75 orang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Sedangkan warga yang sembuh dari virus corona, saat ini yang sudah dinyatakan sembuh dari hasil lab-swab mencapai 447 orang pasien. Sementara pasien yang meninggal dunia terpapar Covid-19, total sebanyak 34 orang.

“Lima orang terakhir yang meninggal, dua warga Kecamatan Cepu, dua warga Kecamatan Kota Blora, dan satu warga Kecamatan Banjarejo,” beber Henny.

Nihil Zona Merah
Plt Kepala DKK Henny Indriyanti, sejauh ini telah dilakukan pemeriksaan 4.829 swab-test, dan ke depan akan terus dilakukan pemeriksaan di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) pelayanan umum dan masyarakat.

Menurut Henny, Posko GTPP Covid-19 memastikan, 16 kecamatan di Blora saat ini sudah tidak ada lagi zona merah atau zona risiko tinggi. Bahkan dua kecamatan, Japah, dan Bogorejo zona hijau (zona nihil terpapar).

Selain dua kecamatan zona hijau itu, terdapat lima kecamatan zona oranye (zona risiko sedang), yakni Kecamatan Kunduran, Jati, Blora, Sambong, dan Cepu.

Zona kuning meliputi Kecamatan Todanan, Ngawen, Tunjungan, Banjarejo, Jepon, Jiken, Randublatung, Kedungtuban, serta Kradenan.

Diberitakan sebelumnya, setelah menemukan 10 karyawan kantor Dindukcapil positif terpapar Covid-19, Tim DKK Kabupaten Blora kembali menemukan lima orang dari 44 karyawan BPPKAD hasil swab-test gelombang pertama positif tertular virus Corona.

Temuan-temuan baru warga yang terpapar virus Corona tersebut, mengharuskan DKK aktif menggelar contact tracing (penelusuran kontak) di OPD, khususnya yang karyawannya ada positif Covid-19.

Henny Indriyanti berpesan agar warga Blora selalu waspada dan tetap pakai masker, jaga jarak, dan buka jendela lebar-lebar agar udara tidak pengap. Cuci tangan pakai sabun dalam berbagai kesempatan agar terhindar dari virus Corona.

Perlu diketahui, dari data sebanyak 34 warga Kabupaten Blora yang meninggal akibat terpapar Covid-19, beberapa di antarannya adalah berprofesi dokter dan tim medis.***

Bagikan ke:

3 thoughts on “Terpapar Covid-19, Dua Dokter Blora Jalani Isolasi Mandiri

  1. Hey there! This is kind of off topic but I need some advice from an established blog.

    Is it hard to set up your own blog? I’m not very techincal
    but I can figure things out pretty quick. I’m thinking about setting up my own but I’m not
    sure where to begin. Do you have any points or suggestions?
    Cheers

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *