Diduga Putus Asa, Mbah Purwadi Ditemukan Tewas dalam Sumur Tua

Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com

SEORANG kakek bernama Purwadi (80) asal Dukuh Pilang Bangu, RT 18, Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen ditemukan tewas di dalam sumur tua sedalam kurang lebih 40 meter, Senin (19/10/2020).

Kakek yang berprofesi sebagai petani tersebut ditemukan sudah dalam kondisi membusuk, setelah dikabarkan hilang sejak dua pekan silam. Diduga korban sengaja bunuh diri akibat depresi berat yang dialaminya.

Data yang dihimpun di lapangan, korban ditemukan di sumur tua milik Ny Sunarni, tetangganya. Penemuan jenazah Purwadi berawal ketika pemilik sumur curiga dengan kondisi sumurnya yang biasanya tertutup papan, pukul 10.00 pagi sudah dalam kondisi terbuka. Sunarni kaget, ketika tercium bau menyengat dari dalam sumur.

Setelah dilongok, ternyata ada sarung yang menggantung di bibir sumur. Tak mau ambil risiko, Sunarni melaporkan kepada warga lainnya dan ketika dicek ternyata di dalam sumur sudah ada sosok mayat korban.

“Kejadian ini kemudian dilaporkan ke desa dan SAR, yang segera melakukan evakuasi. Kondisinya memang sudah rusak dan sulit dikenali, karena diperkirakan dua minggu berada di dalam sumur,” ungkap Kepala Desa (Kades) Sepat Mulyono kepada sejumlah awak media, Senin (19/10/2020).

Dua Pekan
Mulyono mengatakan, korban kali terakhir dilaporkan hilang sejak dua pekan silam. Hilangnya korban juga sudah dilaporkan ke kepolisian, namun tak kunjung ditemukan.

Selama ini, menurut Mulyono, sumur lokasi kejadian memang ditutup papan, karena sudah tidak dipakai oleh pemiliknya. Korban sendiri diketahui tinggal sendirian di rumah, namun ada anaknya yang tinggal di depan rumah korban.

Karena kondisinya sudah membusuk, selepas dievakuasi, jasad korban langsung dimakamkan di pemakaman dukuh setempat.

“Kalau pemicunya kurang tahu. Hanya saja selama ini, korban memang kadang kerap terlihat putus asa. Semisal karena sawahnya nggak panen atau panenannya jelek, lalu putus asa dan pergi dari rumah. Tapi biasanya sehari-dua hari pulang lagi. Nah, terakhir dua minggu lalu pergi nggak pamit, tahu-tahu sudah ditemukan meninggal di dalam sumur itu,” beber Mulyono.***