KENALKAN POTENSI DESA, PEMDES BRADAG GELAR LOMBA MURAL NASIONAL

NEWS

Penulis : Yokanan

Inspirasiline

BLORA – Desa Bradag, Kecamatan Ngawen menggelar Lomba Mural Tingkat Nasional yang digelar dari tanggal 17-19 Desember 2021.

Kepala Desa Brarag, Sutarmidi, menjelaskan bahwa kegiatan lomba ini sebagai langkah awal untuk memperkenalkan Potensi Desa.

“Desa Bradag ini yang desa tertinggal, alhamdulillah secara perlahan mulai berkambang, dengan adanya mural ini diharapkan bisa desa bradag bisa dikenal banyak masyarakat luas, ” ucap Kades, Minggu (19/12/2021) kemarin.

Menurutnya kegiatan event mural ini mulai hari Jumat lalu dan ini berlangsung selama 3 hari sangat luar biasa.

“Pada hari minggu kemarin merupakan final,antusiasme sangat banyak sekali, ” paparnya.

Dijelaskannya, kegiatan lomba tersebut diikuti oleh para seniman yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat.

Adapun karya-karya mural nan apik dilukiskan pada pagar tembok hingga dinding kantor desa.

“Mural yang dilukis pun menggambarkan kekayaan budaya dan potensi yang ada di Kabupaten Blora,” ucap kades Bradag.

Lomba Mural Nasional ini disambut baik oleh Bupati Blora Arief Rohman, adanya kreativitas Desa Bradag tersebut tentu menarik masyarakat luar untuk datang ke Desa ini.

“Ini ide yang sangat luar biasa, dengan menyelenggarakan lomba mural tingkat nasional. Kita harap nanti desa bradag semakin baik lagi, ” ucap Bupati.

Bupati juga meminta dinas pariwisata untuk memetakan desa Bradag ini potensi apa yang bisa dikembangkan.

“Tolong dipetakan apa yang bisa dikembangkan, potensi seninya saya lihat luar biasa, dari anak kecil yang sudah bisa mengembangkan tarian kreasi, jika ini dibimbing tentu akan lebih baik lagi, ” jelas Bupati.

Bupati juga meminta agar sinergi pemkab, pemdes dan Seniman untuk mensosialisasikan potensi yang ada di desa Bradag ini.

baca juga:  HUT Ke-76 Kemerdekaan RI, PKS Ganti Bendera Merah Putih Kapal Nelayan

“Selain sektor seni budaya mungkin sektor lain seperti pertanian, peternakan, buah buahan bisa dikembangkan disini, ” kata Bupati.

Pada kesempatan tersebut terpilih sebanyak 10 mural terbaik, kemudian juara 1, 2 dan 3, serta juara favorit pilihan Bupati.

Salah satu mural yang memikat Bupati adalah karya dari seniman dari Death Line Art, seniman tersebut mampu melukis mural yang menceritakan kekayaan seni budaya Blora dengan dipadukan kearifan lokal, yang terus eksis dimasa milenial seperti saat ini.

“Saya melihat seni budaya blora dipadukan dengan kearifan lokal yang tak lekang oleh waktu, dan mereka tetap bertahan, ” pungkasnya.

Sebagai informasi juara favorit diraih oleh peserta dari  Death Line Art, juara 1 Ari Setyo dari cepu , Juara 2 dari Maju Mapah Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, dan juara 3 atas nama Kreator Track Jakarta.

Kemudian diambil juara terbaik 10 besar untuk Juara terbaik 1 adalah Ade,  terbaik 2 adalah Bety Eka, terbaik 3 Nazir, terbaik 4 adalah Muhammad, terbaik 5 adalah Andie , terbaik 6 adalah Galang , Terbaik 7 adalah  Kipli, Terbaik 8 dimas, terbaik 9 adalah Mezaluna dan Terbaik 10 adalah Amri.

Juara favorit Anggi Konsep dalam menggambar ini melihat saat zaman milenial namun tidak meninggalkan budaya yang ada dan tetap menguri nguri budaya khususnya Blora.

“Kita melukis bukan karena bagus, tapi bagaimana kita memberikan pesan kepada masyarakat agar tetap mengingat budaya yang ada, ” ucap Anggi.

Adapun para juri yang menilai diantaranya  adalah Ir. Puji Raharjo, Drs. agus Suryanto, dan  Ikhsan Trisnawa. (Tim Liputan Prokompim Blora)

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *