Menko PMK Kagumi Sukoharjo Sentra Industri Obat-Jamu Tradisional

NEWS

Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasiline.com

MENTERI Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melakukan kunjungan kerja di Sukoharjo, Jumat (9/10/2020). Dalam kesempatan ini, Menko PMK menyerahkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) serta izin edar bagi sejumlah produk obat jamu tradisional, serta berdialog dengan para pelaku usaha jamu serta obat jamu tradisional.

MENKO PMK Muhadjir Effendy bersama para pelaku usaha industri obat-jamu tradisional penerima sertifikat CPOB dan izin edar.

Menko PMK Muhadjir Effendy mengagumi Kabupaten Sukoharjo ternyata merupakan sentra obat-obatan dan industri jamu tradisional. “Ini merupakan hal yang luar biasa,” katanya saat memberi sambutan.

Menko PMK menyerahkan delapan sertifikat CPOB pada pelaku usaha serta menyerahkan izin edar pada tujuh produk obat tradisional yang dimiliki oleh empat pelaku usaha.

“Saya baru tahu kalau Sukoharjo itu sentra industri jamu dan obat tradisional. Setahu saya itu Karanganyar,” ujar Muhadjir Effendy.

Ke depan, Muhadjir berharap, obat dan jamu tradisional harus jadi leading sector untuk mengurangi ketergantungan obat kimia. Terlebih lagi, saat ini lebih dari 90% bahan baku obat diimpor dari luar negari. Termasuk untuk bahan baku obat Corona, yang bahan baku semuanya impor dari India. “Padahal semua bahan baku itu ada di Indonesia,” ungkapnya.

Melelui dialog tersebut, Muhadjir berharap mendapatkan keluhan terkait pengurusan sertifikat CPOB dan juga izin edar. Pasalnya, selama ini, pengurusannya sulit dan berbelit-belit. Padahal, pemerintah berkomitmen untuk mempermudah semua proses izin agar lapangan kerja terus tumbuh.

“Dengan didampingi UNS, saya harap jamu dan obat tradisional di Sukoharjo bisa go international. Jangan kalah dari negara lain. Yang penting kualitas harus dijaga,” tandasnya.

Dukung UMKM
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menjelaskan, selama ini pihaknya terus bersinergi dan koordinasi, karena luasnya sektor yang terlibat dalam pengembangan industri jamu dan obat tradisional. Selama ini, BPOM memberi dukungan pada UMKM, di mana sudah ada beberapa program yang digulirkan, termasuk di Sukoharjo dan sekitarnya.

“Untuk wilayah Jateng ada 134 UMKM obat tradisional dan khusus Sukoharjo ada 24 pelaku usaha obat tradisional. Baru sekitar 50% yang mendapat sertifikat CPOB,” paparnya.

Sementara Bupati Wardoyo Wijaya menyampaikan, Sukoharjo merupakan sentra industri jamu nasional. Bahkan, sudah ada pasar khusus, yakni Pasar Jamu Nguter, yang sebagian besar pedagangnya berjualan bahan baku dan jamu tradisional. Selain pasar, saat ini juga sudah ada Kampung Jamu Nguter.

“Saya berharap, pelaku usaha jamu terus berinovasi dan menjaga kualitas dan keasliannya, sehingga jamu dan obat jamu memberi kontribusi untuk menjaga kesehatan masyarakat Indonesia, bahkan mancanegara,” pesan Bupati.

Bupati Wardoyo Wijaya menambahkan, penyerahan sertifikat CPOB dan sertifikat izin edar bagi industri jamu ini untuk menjamin industri obat dan jamu tradisional di Sukoharjo, sehingga dapat menghasilkan produk yang aman dan bermanfaat untuk memenuhi syarat mutu yang telah ditetapkan.***

Bagikan ke:

2 thoughts on “Menko PMK Kagumi Sukoharjo Sentra Industri Obat-Jamu Tradisional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *